MOJOKERTO - Dalam rangka mendukung program pemerintah menangani stunting, Polres Mojokerto Polda Jatim terjunkan anggota untuk membantu kegiatan Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu).
Dengan melibatkan Polisi RW dan Bhabinkamtibmas, Polres Mojokerto Polda Jatim melakukan pendataan dan himbauan kepada masyarakat khususnya yang memiliki anak balita untuk rutin memeriksakan kesehatannya di Posyandu terdekat.
Seperti yang dilakukan oleh Aipda Dhina Kartikasari, anggota Polisi Wanita (Polwan) yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Brangkal Kecamatan Sooko yang selalu aktif hadir di setiap kegiatan Posyandu.
Aipda Dhina Kartikasari, bertindak sebagai pendamping Kader Posyandu aktif memberikan sosialisasi kepada ibu-ibu mengenai pentingnya nutrisi yang baik bagi pertumbuhan anak.
Selain itu Polwan Polres Mojokerto ini juga memberikan semangat agar ibu - ibu dapat aktif mengikuti program Posyandu.
"Menjalankan tugas sesuai perintah dan arahan bapak Kapolres Mojokerto, jadi kami harus hadir di tengah kegiatan masyarakat untuk memberikan pendampingan dan juga pelayanan," ujar Aipda Dhina saat ditemui media di Balai Desa Brangkal, Rabu (20/3).
Dalam kegiatan bersama bidan desa dan tim kesehatan nampak Bu Bhabin ini sedang menggendong beberapa balita untuk dapat dilakukan pengecekan kesehatan.
Pemeriksaan dimulai dari timbang badan hingga menerima vaksin agar setiap anak di Desa Brangkal terhindar dari penyakit dan semakin sehat.
"Ini wujud komitmen Polres Mojokerto dalam mewujudkan Mojokerto menjadi zero new stunting tahun 2024, "ungkap Aipda Dhina.
Menurutnya, kehadiran petugas Kepolisian Wanita sebagai Babinkamtibmas di desa binaan menjadi perhatian penting.
Hal itu mengingat kegiatan tidak jarang membutuhkan kehadiran seorang wanita,sehingga membuat warga masyarakat menjadi tidak segan dan sungkan apabila petugas memberikan pengayoman, pelayanan dan perlindungan.
Di tempat terpisah, Kapolres Mojokerto AKBP Wahyudi membenarkan bahwa pihaknya telah memerintahkan anggota di lapangan membantu pemerintah dalam penanganan stunting.
Ia mengatakan saat ini Pemkab Mojokerto sedang menuntaskan stunting salah satunya diwujudkan dalam kegiatan di Posyandu.
Hal itu kata AKBP Wahyudi sebagai upaya untuk menekan angka stunting di wilayah Kabupaten Mojokerto.
"Ini sebagai salah satu ikhtiar kami untuk mempersiapkan generasi emas di tahun 2045," ujar AKBP Wahyudi.
Kapolres Mojokerto menyebut untuk mencapai tujuan tersebut menjadi tanggung jawab semua elemen strategis yang ada di Kabupaten Mojokerto.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya yang bertugas sebagai pelindung, pengayom dan pelindung masyarakat tentu harus senantiasa hadir di tengah setiap kegiatan masyarakat termasuk dalam kegiatan penanganan stunting.
"Harus ada gerakan yang harmonis partnership multihelix, baik pemerintah, TNI-Polri, pengusaha, media, akademisi semua harus kita libatkan, agar stunting ini benar - benar teratasi," tandasnya. (*)
MOJOKERTO - Dalam rangka mendukung program pemerintah menangani stunting, Polres Mojokerto Polda Jatim terjunkan anggota untuk membantu kegiatan Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu).
Dengan melibatkan Polisi RW dan Bhabinkamtibmas, Polres Mojokerto Polda Jatim melakukan pendataan dan himbauan kepada masyarakat khususnya yang memiliki anak balita untuk rutin memeriksakan kesehatannya di Posyandu terdekat.
Seperti yang dilakukan oleh Aipda Dhina Kartikasari, anggota Polisi Wanita (Polwan) yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Brangkal Kecamatan Sooko yang selalu aktif hadir di setiap kegiatan Posyandu.
Aipda Dhina Kartikasari, bertindak sebagai pendamping Kader Posyandu aktif memberikan sosialisasi kepada ibu-ibu mengenai pentingnya nutrisi yang baik bagi pertumbuhan anak.
Selain itu Polwan Polres Mojokerto ini juga memberikan semangat agar ibu - ibu dapat aktif mengikuti program Posyandu.
"Menjalankan tugas sesuai perintah dan arahan bapak Kapolres Mojokerto, jadi kami harus hadir di tengah kegiatan masyarakat untuk memberikan pendampingan dan juga pelayanan," ujar Aipda Dhina saat ditemui media di Balai Desa Brangkal, Rabu (20/3).
Dalam kegiatan bersama bidan desa dan tim kesehatan nampak Bu Bhabin ini sedang menggendong beberapa balita untuk dapat dilakukan pengecekan kesehatan.
Pemeriksaan dimulai dari timbang badan hingga menerima vaksin agar setiap anak di Desa Brangkal terhindar dari penyakit dan semakin sehat.
"Ini wujud komitmen Polres Mojokerto dalam mewujudkan Mojokerto menjadi zero new stunting tahun 2024, "ungkap Aipda Dhina.
Menurutnya, kehadiran petugas Kepolisian Wanita sebagai Babinkamtibmas di desa binaan menjadi perhatian penting.
Hal itu mengingat kegiatan tidak jarang membutuhkan kehadiran seorang wanita,sehingga membuat warga masyarakat menjadi tidak segan dan sungkan apabila petugas memberikan pengayoman, pelayanan dan perlindungan.
Di tempat terpisah, Kapolres Mojokerto AKBP Wahyudi membenarkan bahwa pihaknya telah memerintahkan anggota di lapangan membantu pemerintah dalam penanganan stunting.
Ia mengatakan saat ini Pemkab Mojokerto sedang menuntaskan stunting salah satunya diwujudkan dalam kegiatan di Posyandu.
Hal itu kata AKBP Wahyudi sebagai upaya untuk menekan angka stunting di wilayah Kabupaten Mojokerto.
"Ini sebagai salah satu ikhtiar kami untuk mempersiapkan generasi emas di tahun 2045," ujar AKBP Wahyudi.
Kapolres Mojokerto menyebut untuk mencapai tujuan tersebut menjadi tanggung jawab semua elemen strategis yang ada di Kabupaten Mojokerto.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya yang bertugas sebagai pelindung, pengayom dan pelindung masyarakat tentu harus senantiasa hadir di tengah setiap kegiatan masyarakat termasuk dalam kegiatan penanganan stunting.
"Harus ada gerakan yang harmonis partnership multihelix, baik pemerintah, TNI-Polri, pengusaha, media, akademisi semua harus kita libatkan, agar stunting ini benar - benar teratasi," tandasnya. (*)
0 Komentar